Mengenal Teori Anne Roe
Pada
tahun 1965 Anne Roe menerima penghargaan dari American Psychological
Association dalam acara Richardson Kreativitas Award. Anne menerima penghargaan
"the
most outstanding contribution during lite preceding year or recent years toward
improving creative and innovative talents or developing or utilizing sucli
talents." Yaitu sebagai kontribusi yang paling beredar pada
tahun sebelumnya atau tahun-tahun terakhir terhadap meningkatkan bakat kreatif
dan inovatif atau mengembangkan atau memanfaatkan bakat suci.

Namun Anne Roe kembali bergerak ke arah barat
menjadi dosen psikologi di University of Arizona. Kecuali untuk beberapa tahun
dengan Administrasi Veteran sebagai kepala unit pelatihan,Anne telah terlibat
langsung dalam penelitian. Hal ini telah mencakup topik-topik fungsi intelektual pada orang dewasa normal,
dan gangguan mental, perilaku bayi baru lahir anak asuh dari latar belakang
yang berbeda; efek dari alkohol; kepribadian dari para ilmuwan dan seniman,
psikologi dari pekerjaan, perilaku dan evolusi , dan psikologi kreativitas.
A.
Latar
Belakang Munculnya Teori
Hubungan dini di dalam keluarga dan pengaruhnya
kemudian terhadap arah karir merupakan fokus utama karya Anne Roe (1956).
Analisis tentang perbedaan dalam kepribadian, aptitude, intelligensi, dan latar
belakang yang mungkin terkait dengan pilihan karir merupakan tujuan utama
penelitiannya. Dia meneliti sejumlah ilmuwan terkemuka dalam bidang fisika,
biologi, dan sosial untuk menentukan apakah arah vokasional itu erat
hubungannya dengan perkembangan dini kepribadian.
Roe (1956) menekankan bahwa pengalaman pada awal
masa kanak-kanak memainkan peranan penting dalam pencapaian kepuasan dalam
bidang yang dipilih seseorang. Penelitiannya menginvestigasi bagaimana pola
asuh orang tua (parental styles) mempengaruhi hierarki kebutuhan anak, dan
bagaimana hubungan antara kebutuhan ini dengan gaya hidup masa dewasanya. Dalam
mengembangkan teorinya, dia menggunakan teori Maslow tentang Hierarchy of Needs sebagai dasar.
Struktur kebutuhan seorang individu
menurut Roe, sangat dipengaruhi oleh frustasi dan kepuasan pada awal
masa kanak-kanak. Misalnya, individu yang menginginkan pekerjaan yang menuntut
kontak dengan orang (person oriented) adalah mereka yang didorong oleh
kebutuhan yang kuat untuk memperoleh kasih sayang dan mendapatkan pengakuan
sebagai anggota kelompok. Mereka yang memilih jenis pekerjaan non-person
oriented akan memenuhi kebutuhan akan rasa aman pada tingkat yang lebih rendah.
Roe berhipotesis bahwa individu yang senang bekerja dengan orang adalah mereka
yang dibesarkan oleh orang tua yang penuh kehangatan dan penerimaan, dan mereka
yang menghindari kontak dengan orang adalah yang dibesarkan oleh orang tua yang
dingin atau menolak kehadiran anaknya.
Roe (1956) mengklasifikasikan okupasi ke dalam dua
kategori utama: person oriented dan nonperson oriented. Dia berpendapat bahwa
pemilihan sebuah kategori okupasi terutama didasarkan atas struktur kebutuhan
individu tetapi tingkat pencapaian dalam suatu kategori lebih tergantung pada
tingkat kemampuan dan latar belakang sosio-ekonomi individu. Iklim hubungan
antara anak dan orang tua merupakan kekuatan utama yang membangkitkan
kebutuhan, minat, dan sikap yang kemudian tercermin dalam pemilihan pekerjaan.
Roe memodifikasi teorinya setelah beberapa studi
menyangkal pendiriannya bahwa perbedaan interaksi orang tua-anak menghasilkan
perbedaan dalam pemilihan pekerjaan. Kini dia mengambil posisi bahwa orientasi
dini seorang individu terkait dengan keputusan utama yang diambilnya di
kemudian hari terutama dalam pemilihan okupasi tetapi variable-variabel lain
yang tidak diperhitungkan dalam teorinya pun merupakan faktor-faktor yang
penting.
B. Inti
Teori
Pada dasarnya teori Anne Roe
menekankan unsur perkembangan dalam pilihan karir yang di pengaruhi pola asuh
orang tua terhadap anaknya. Dalam perkembangan jabatan Anne Roe menekankan
dampak dari keseluruhan pengalaman anak kecil dalam lingkungan keluarga inti.
Gaya interaksi orang tua dan anak, serta pengaruh pola pendidikan keluarga
menjadi kebutuhan perkembangan anak yang berhubungan dengan kebutuhan pribadi
dan gaya hidup dewasa nanti.
On the
basis of her intensive investigations of scientities’ early childhoods, Anne
Roe (1957) created a theory that emphasizes need satisfaction in career chois.
Persons from child-centered, rejecting, for accepting humes are predisposet to
compensate for ( or duplicate) in their jobs experiences that they missed ( or
enjoyt) in their childhood homes.
Dari pendapat Roe di atas timbulah
tiga kategori pendidikan yang di terapkan oleh orang tua, diantaranya :
- Menjauhi anak
Perilaku
orang tua yang menjauhi anak cenderung akan bersifat ;
a.
Menolak : dingin, bermusuhan,
menunjukkan kekurangan-kekurangan dan
mengabaikan preferensi-preferensi dan
opini-opini anak.
b.
Mengabaikan: memberikan
perawatan fisik minimum tidak memberikan afeksi, dingin tetapi tidak menghina.
- Konsentrasi Emosional pada Anak
Pemusatan perhatian pada anak memiliki dua
kategori,yaitu :
a.
Overprotecting. Memberikan
perlindungan berlebih-lebihan (cenderung hangat),terlalu baik, penuh kasih
sayang, membolehkan sedikit kebebasan pribadi, melindungi dari yang
menyakitkan.
b.
Overdemanding. Terlalu
menuntut (cenderung dingin), menentukan standar-standar tinggi, mendesak untuk
memperoleh prestasi akademik yang tinggi, dalam bentuknya yang ekstrim
cenderung menolak.
- Penerimaan terhadap Anak
Pola
penerimaan terhadap anak di bagi menjadi dua, yaitu ;
a.
Santai (casual): sedikit kasih sayang, responsif kalau pikiran tidak kacau,
tidak ambil pusing tentang anak, membuat
beberapa peraturan dan tidak
melaksanakannya.
b.
Penuh kasih (loving): memberikan perhatian hangat dan
penuh kasih sayang, membantu dengan rancangan-rancangan, menggunakan penalaran
dan bukan hukuman, mendorong independensi.
Dari subdivisi kategori
emosional yang ada di dalam rumah menurut Roe, Kategori penuh kasih, overprotective dan overdemanding akan cenderung menghasilkan seseorang yang
kejuruannya beroriantasi pada kontak dengan orang lain (Person Oriented). Sedangkan kategori santai, menolak dan
mengabaikan cenderung menghasilkan seseorang yang kejuruannya beroriantasi pada
benda – benda (Non_Person Oriented).
Selain
itu Anne Roe juga menerapkan klasifikasi hirarkis mengenai tahap – tahap
kebutuhan (needs) manusia yang di
kemukakan oleh Maslow. Pendapat Maslow, kebutuhan – kebutuhan pada tahap lebih
tinggi tidak akan di rasakan dan di hayati kalau kebutuhan pada tahap di
bawahnya tidak terpenuhi secara memuaskan.
Anne Roe dalam
mengembangkan teori Maslow yang diklasifikasikan sebagai berikut :





1.
Kebutuhan fisiologis
Dengan demikian struktur kebutuhan seorang individu, menurut Roe,
sangat dipengaruhi oleh frustasi dan kepuasan pada awal masa kanak-kanak.
Misalnya, individu yang menginginkan pekerjaan yang menuntut kontak dengan
orang adalah mereka yang didorong oleh kebutuhan yang kuat untuk memperoleh
kasih sayang dan mendapatkan pengakuan sebagai anggota kelompok. Mereka yang
memilih jenis pekerjaan non-orang akan memenuhi kebutuhan akan rasa aman pada
tingkat yang lebih rendah. Roe berhipotesis bahwa individu yang senang bekerja
dengan orang adalah mereka yang dibesarkan oleh orang tua yang penuh kehangatan
dan penerimaan, dan mereka yang menghindari kontak dengan orang adalah yang
dibesarkan oleh orang tua yang dingin dan/atau menolak kehadiran anaknya.
Roe menggolongkan seluruh jabatan atas dua
kategori dasar, yaitu :
1.
Person Oriented, jabatan yang berorientasi pada kontak dengan orang lain. Misalnya
orang – orang yang suka bekerja bersama dengan orang lain, di anggap cenderung
demikian karena mereka menghayati kebutuhan yang kuat untuk di terima baik oleh
orang lain. Semua orang ini di didik oleh orang tua yang menunjukan sikap
menerima dan menyayangi.
Contohnya : jasa, bisnis,
menejemen, pelayanan sosial, dan aktivitas dibidang cultural.
2.
Non- Person Oriented, yang berorientasi pada benda-benda. Misalnya
orang- orang yang lebih suka bekerja dengan menangani barang atau benda tanpa
mencari kontak dengan individu di sekitarnya itu di anggap berkecenderungan
demikian karena mereka menghayati kebutuhan yang kuat untuk merasa aman dan
terlindung dari bahaya.
Contohnya : teknologi,
pekerjaan di lapangan seperti pertanian dan pertambangan dan penelitian ilmiah.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas Anne Roe
mengkategorikan klasifikasi pekerjaan seperti table yang di bawah ini.
TABEL I
KLASIFIKASI JABATAN MENURUT ANNE ROE
Kelompok
|
Tingkatan
|
|
|
Orang/seseorang
yang memiliki kecenderungan lebih banyak berorientasi orang, kebanyakan memilih
kelompok I, II, VII ,dan VIII, yaitu : kelompok pemberian layanan (service),
usaha atau dagang (business contract), budaya (general cultural), serta seni
dan pertunjukan (art and entertainment).
Sedangkan
orang yang memiliki kecenderungan lebih banyak berorientasi kepada bukan orang
atau kebendaan kebanyakan memilih kelompok IV, V, dan VI yaitu : kelompok
teknologi (technology), pekerjaan lapangan (out door), dan pengetahuan
(science).
Dalam
bukunya The Psichology Of Occupations(1956),
Menurut Roe kategori jabatan di tentukan oleh kemampuan seseorang dan latar
belakang sosial-kulturalnya. Menegaskan pula bahwa rata – rata anak yang
berusia 18 tahun kepentingannya akan cenderung mengkristal pada populasi umum. Berlainan
dengan karya tulisnya yang terbit (1972) Roe meninggalkan pandangannya bahwa
corak pergaulan orang tua dan anak yang berbeda - beda akan menghasilkan
pilihan jabatan yang berlainan. Dalam hal ini Samuel H. Osipow (1973)
berpendapat bahwa konselor sekolah dapat membantu orang muda yang belum
mengenal dirinya sendiri mengenai pengaruh kebutuhan pokok yang melandasi
motifasinya dalam memperjuangkan suatu gaya hidup (life style). Dengan demikian konselor sebaiknya meningkatkan tahap
kebutuhan klien karena jaminan ekonomis saja tidak membuat orang dewasa selalu
merasa bahagia.
C. Keunggulan
dan Kelemahan Teori
1.
Keunggulan
ü Dengan
adanya teori Roe ini dapat mempermudah mengklasifikasikan jabatan apa yang
sesuai dengan potensi individu tersebut berdasarkan pola asuh orang tua,
interaksi, serta pemenuhan kebutuhan.
ü Dengan
melihat cultural seseorang maka dalam
penyesuaian diri di lingkungan pekerjaan akan lebih mudah untuk mempertahankan
jabatannya.
ü Memudahkan
konselor dalam memberikan layanan karir kepada klien dengan melihat latar
belakang klien di masa kecil.
ü Memudahkan
konselor dalam memberikan layanan karir pada kliennya, karena menurut roe karir
anak di pengaruhi oleh pola asuh orang tua.
2.
Kelemahan
ü Dalam
menentukan jabatan karir tidak menggunakan nilai studi sebagai acuannya
sehingga pendidikan kurang di minati.
ü Karena
hanya faktor kemampuan dan cultural saja yang di tekankan di dalam pencapaian
suatu karir maka individu hanya menggunakan tenaga untuk mencapai aktualisasi
diri.
ü Teori
Anne Roe tidak memandang bakat , minat, dan motivasi yang dimiliki anak.
ü Menjadi
beban psikis pada diri anak, apabila anak tidak mencapai kebutuhan yang
diinginkan orang tua secara maksimal
Demikian uraian singkat tentang Teori Konseling Karir dari Anne Roe. Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar